Refleksi Pergerakan Mahasiswa
Teruntuk kakak-kakak kami yang berada di dalam sana. Ingatkah kalian? Dua puluh tahun silam kalian pernah berdiri di sini, tepat di tempat kami berdiri saat ini. Mengenakan jas-jas alamater kebanggaan kalian. Berkoar-koar memperjuangkan keadilan demi menjatuhkan rezim orde baru. Bahkan beberapa di antara kalian ada yang harus membayar dengan nyawanya demi tercapainya reformasi. Akan tetapi kakak-kakak, setelah dua puluh tahun berlalu, setelah kalian duduk di dalam sana, menikmati manisnya kekuasaan, seakan kalian lupa dengan perjuangan kalian. Seakan kalian sudah tidak lagi mengenal idealisme kalian. Apakah kalian tega mengkhianati perjuangan kalian sendiri?
Teruntuk kawan-kawan mahasiswa yang hari ini membentuk barisan bersama kami. Lihatlah ke dalam hati kita kawan. Lihatlah sekeliling kita. Hari ini, kita berdiri tegap menentang penguasa yang berusaha merampas hak rakyatnya. Hari ini, kita mengenakan jas-jas almamater kebanggaan kita untuk berjuang dalam satu tujuan. Akan tetapi kawan-kawan, Dua puluh tiga puluh tahun yang akan datang, yakinkah kita masih memegang teguh idealisme kita? Saat beberapa di antara kita sudah menduduki kursi-kursi di dalam sana, masihkah kita berpihak pada rakyat? Saat kita telah menikmati manisnya kekuasaan, dapatkah kita berjanji untuk tidak mengkhianati perjuangan yang kita mulai?
Perjuangan takkan pernah usai. Jika hanya tersisa satu orang yang membela kebenaran, maka pastikanlah, maka saksikanlah, bahwa itu adalah kita. Ingatlah, bahwa sebesar apapun perbedaan kita, sejatinya kita tetaplah satu.
#HidupMahasiswa
#HidupRakyatIndonesia
#HidupBuruh
#PanjangUmurPerjuangan